Posisi Anda
Home > Berita desa > KH. Fatchurrahman Tahir Berikan Pencerahan Pada Acara Belo Kampung Pedekik Bengkalis

KH. Fatchurrahman Tahir Berikan Pencerahan Pada Acara Belo Kampung Pedekik Bengkalis

tabligh akbar bengkalis

IMG_2757Bengkalis – Pedekik.com, Pemerintah Desa Pedekik beberapa hari lalu mengadakan acara Belo Kampung dihalaman MTS Nurul Jadid Pedekik pada hari Kamis lebih kurang pukul 9 pagi.

Acara  belo kampung tahun ini dilakukan dengan mengadakan Istighosah dan Tabligh Akbar yang di sampaikan oleh KH. Fatchurrahman Tahir dari Semarang  Jawa Tengah.

Walaupun acara dilaksanakan pada pagi hari saat jam kerja atau waktu sekolah, namun kelihatan banyak masyarakat desa Pedekik yang hadir.

Dalam kesempatan acara belo kampung yang di danai dari ADD desa Pedekik tahun anggaran 2014 ini juga di selingi dengan acara Serah Terima gedung belajar MTs Nurul Jadid yang di bangun oleh PNPM Perdesaan sebanyak dual lokal.

Baca Juga :   Rampung MUSDES II, PPIP Inbup Desa Pedekik Bengkalis Tinggal Menunggu Pelaksanaan

Sebagaimana diketahui bahwa acara belo kampung ini merupakan program tahunan pemerintah Desa Pedekik Bengkalis. Dimana tahun-tahun sebelumnya program belo kampung ini juga sudah berjalan dengan baik.

Selesai  Istighosah atau permohonan do’a dan pembacaan zikir kalimat – kalimat toyyibah yang di pimpin oleh Ustadz Ghufronuddin, acara dilanjutkan dengan pengajian atau ceramah agama oleh Pimpinan Ponpes Darussalam Semarang, Yakni KH. Fatchurrahman Tahir.

Dalam ceramah agama yang disampaikan oleh KH. Fatchurrahman Tahir, beliau diantaranya memberikan pencerahan kepada masyarakat desa pedekik tentang permasalahan yang kini sealalu menjadi sorotan di beberapa daerah di Indonesia. IMG_2780

IMG_2745

Diantaranya mengenai sifat kritis sekelompok masyarakat terhadap kehidupan beragama yang selalu mem-‘bid’ah’-kan sebagian masyarakat yang lain.

Baca Juga :   Pedoman Teknis Pembangunan Embung Desa Menurut Kementerian Pertanian

Dalam kesempatan itu beliau menyampaikan kepada masyarakat agar tidak gampang ikut-ikutan sekelompok orang yang selalu memvonis bidah di kalangan masyarakat. Karena menurut beliau tidak semua bidah itu dilarang. Bahkan beliau menceritakan bahwa pada zaman Rasulullah sudah ada praktek bidah dalam sholat dan Rasulullah mengetahui hal tersebut dan tidak melarangnya.

Acara istighosah serta pengajian berakhir sekitar pukul 12 siang dan dilanjutkan dengan makan ambeng bersama yang disediakan oleh Pemerintah desa Pedekik. (pdk)

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Top