Site icon Top Info

Bulan Ini Pengiriman Kepala Desa Ke Luar Negeri Dimulai, Siapa saja yang ikut?

menteri desa eko

Top Info Desa – Pengiriman Kepala Desa ke luar negeri bersama pendamping desa untuk melakukan studi banding akan dilaksanakan bulan ini.

Hal ini dilakukan sesuai dengan arahan presiden Jokowi beberapa waktu lalu, sebagaimana disampaikan Menteri Desa Eko Putro ketika sosialisasi prioritas dana desa tahun 2019 di Desa Watesjaya Kabupaten Bogor, Desember tahun lalu.

Saat itu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo mengatakan Pemerintah akan mengirimkan sejumlah kepala desa dan pendamping desa untuk studi banding ke luar negeri.

Diharapkan dari kegiatan studi banding ini, wawasan para kepala desa bisa bertambah untuk menciptakan suatu ide atau inovasi baru dalam membangun desa.

“Tahun 2019 mudah-mudahan terwujud program studi banding kepala desa ke luar negeri. Terutama bagi desa yang sudah maju supaya bisa menjadi desa percontohan di Indonesia,” katanya waktu itu.

Karena pemerintah akan fokus terhadap peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia di tahun 2019.

“Biar mereka belajar bagaimana mengelola pertanian dan mengembangkan ekonomi perdesaan di berbagai negara maju untuk di jadikan contoh,” lanjut Eko.

Adapun berbagai Negara tujuannya seperti Cina, India, Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Korea Selatan.

Studi banding ini menurut Mendes PDTT merupakan kerjasama dengan Bank Dunia bidang pemberdayaan masyarakat yang sekaligus akan membiayai program ini. Alokasi anggarannya diperkirakan akan mencapai Rp 1 triliun.

“Kita sudah kerja sama dengan bank dunia terkait dengan studi banding keluar negeri ini. Rencananya kita kirim ke negara seperti Thailand, Korea, Jepang dan China,” katanya.

Melansir dari jpnn.com edisi Jum’at (15/3) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi tahun ini akan mengirimkan lebih dari 700 kepala desa dan pendamping desa.

Hal itu disampaikan Mendes dalam sambutan acara Lokakarya Pemangku Kepentingan tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa di Kota Bengkulu, pada Kamis lalu.

Tahap pertama ini, akan dikirim sebanyak 20 peserta, dan 5 di antaranya berasal dari Provinsi Bengkulu. Rencananya dilaksanakan pada tanggal 23 Maret 2018 mendatang.

“Mudah-mudahan di Negara tetangga tersebut, mereka bisa belajar bagaimana mengelola desa wisata, sarana pasca panen, OVOP (One Village One Product) untuk pengembangan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat desa,” ujarnya.

Lantas siapa saja Kepala Desa yang akan ikut pada tahap pertama ini? Yang jelas 5 dari Bengkulu. Dan sisanya bisa jadi Anda atau Kepala desa di daerah anda?

Namun karena porsi tahun ini hanya 700 orang, tentu terlalu sedikit. Sehingga tidak banyak Perangkat Desa yang berharap bisa terpilih.

Biarpun tidak terpilih untuk pergi keluar negeri, yang penting gaji setara gol 2A cepat terealisasi. Iya kan? Nah, untuk itu coba baca Penjelasan Lengkap PP Nomor 11 Tahun 2019 Tentang Siltap Perangkat Desa. (ev0)

Exit mobile version