Posisi Anda
Home > Bisnis > Cara Memanfaatkan Embung Desa Menjadi Peluang Usaha Bumdes

Cara Memanfaatkan Embung Desa Menjadi Peluang Usaha Bumdes

embung-desa

Bisnis – Memanfaatkan Embung Desa menjadi peluang usaha bagi Bumdes merupakan satu inovasi baru yang mulai banyak dikembangkan.

Sejak tahun kemarin Pemerintah sangat menganjurkan pembangunan embung di setiap desa. Bahkan masuk kedalam program prioritas Kementerian Desa PDTT. Baca info Prioritas Program Kementerian Desa Ini Akan Membuka Lapangan Kerja.

Embung desa merupakan tempat penampungan air yang besar yang berguna untuk menjadi sumber pokok berbagai keperluan air di desa.

Pemanfaatan Embung desa lebih di tekankan untuk irigasi sawah atau ladang bagi semua petani yang ada di desa.

Sehingga diharapkan dari lancarnya irigasi yang terbangun untuk sector pertanian dan perkebunan, akan berbanding lurus dengan hasil yang dicapai oleh petani.

Dan akhir dari semua itu tak lain adalah kemakmuran warga desa sehingga bisa mandiri dan swasembada.

Tetapi dengan sedikit kreatifitas yang muncul dari masyarakat desa, Embung desa ternyata memiliki nilai plus lain yang kini mulai berkembang di bererapa desa.

Dimana embung desa dimanfaatkan sebagai peluang usaha yang bisa menambah PAD bagi pemerintahan desa dan meningkatkan ekonomi masyarakat.

Ini tentu sebuah kesempatan yang tidak boleh di abaikan begitu saja bagi Badan Usaha Milik Desa (BUMDESA).

Karena bersamaan dengan gencarnya instruksi pembangunan embung desa ternyata bisa menambah unit usaha bagi Bumdes.

Oleh karena itu bagi Pemerintah Desa sendiri hendaknya sebisa mungkin berkolaborasi dengan Badan Usaha Milik Desa sebelum pembuatan embung dilakukan.

Baca Juga :   4 Cara Promosi Bisnis Online Lewat Video Youtube

Adapun jenis usaha yang bisa dikembangkan oleh Bumdes terhadap Embung desa antara lain adalah bisnis di bidang pariwisata.

Di beberapa desa, dengan kreatifitas warganya telah memanfaatkan embung desa menjadi tempat wisata. Ada yang menjadikan embung sebagai Taman Pemancingan. Ada yang dibuat tempat rekreasi dengan menata lokasi sekitar embung seindah mungkin. Dan ada juga yang mengelolanya menjadi tempat pemandian.

Dengan perencanaan dan pengelolaan yang baik dan indah, tentu saja fasilitas itu bisa dinikmati masyarakat dengan cara membayar. Dan hasilnya merupakan kontribusi terhadap PAD desa yang tidak bisa dianggap sepele.

Dan yang tidak kalah penting tentunya bagaimana menarik para pengunjung agar mau berwisata ke lokasi embung desa tersebut.

Lantas Bagaimana langkah dan persiapan menjadikan embung desa sebagai peluang usaha baru bagi Bumdes?

Sebagai langkah awal, tentu harus ada kerjasama yang baik antara pengurus Bumdes dan pemerintahan desa. Artinya mereka perlu mempersiapkan ini sejak awal. Mulai dari perencanaan, penganggaran dan desain pembangunan yang dirancang sedemikian rupa.

Sebagai gambaran akan kami paparkan langkah-langkah memanfaatkan embung desa menjadi peluang bisnis pariwisata di desa sebagai berikut :

1. Kepada Pemerintah Desa, bukalah wacana menjadikan embung desa sebagai obyek wisata dengan mengajak pengurus Bumdes untuk pembicaraan awal.

2. Jika wacana tersebut sangat mungkin untuk dilakukan, maka lemparkan wacana tersebut kepada khalayak, yakni masyarakat desa.

3. Tampung aspirasi masyarakat, baik respons yang bersifat positif maupun negative.

Baca Juga :   Pengertian Administrasi Pemerintahan Desa dan Jenisnya

4. Untuk respons yang bersifat negative dan pesimis, perlu dibicarakan kembali bagaimana sebaiknya agar rencana pembangunan embung dan obyek wisata bisa berjalan mulus dengan kesepakatan mayoritas masyarakat.

5. Jika sudah dianggap cukup mendapat dukungan mayoritas warga desa, maka baru di mulai dengan perencanaan desain pembangunan embung desa.

Sampai disini, tentu dibutuhkan pembicaraan yang lebih intensif antara pengelola pembangunan desa (TPK), dan pengurus Badan Usaha Milik Desa.

Hal ini paling tidak akan membutuhkan seorang yang ahli dalam desain pembangunan dan desain penataan obyek wisata.

Syukur-syukur ada warga desa yang mampu dalam bidang itu sehingga bisa dijadikan sebagai Tenaga Ahli untuk perencanaan pembangunan embung.

Karena target dan sasaran pembuatan embung tidak hanya ditujukan sebagai sarana irigasi pertanian, maka desainnya juga harus di ciptakan sedemikian rupa. Sehingga nantinya diharapkan bisa menekan angka pembiayaan pada anggaran.

Untuk itu paling tidak harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut sebagai pertimbangan :

1. Lokasi Embung.

Pilihlah lokasi pembangunan embung yang tepat dan strategis. Baik untuk keperluan irigasi pertanian maupun pengembangan obyek wisata ke depan.

Dengan kata lain, penggunaan embung untuk pengairan sawah atau ladang jangan sampai terdapat kendala dan menjadi masalah. Sehingga akan menghambat kemajuan bagi petani dan lari dari tujuan asal pembuatan embung itu sendiri.

Juga untuk pengembangan obyek wisata, diharapkan lokasi embung tidak banyak menelan biaya dalam proses pengembangan selanjutnya.

Baca Juga :   Permendagri No. 20 Tahun 2018 Tentang Perubahan Pengelolaan Keuangan Desa

2. Luas Embung.

Agar embung yang akan dibuat bisa di kembangkan secara optimal, maka luasnya juga harus diperhitungkan dengan matang.

Satu sisi luas embung yang dibangun harus mampu menampung air untuk kebutuhan pengairan lahan pertanian dan perkebunan yang ditargetkan.

Disisi lain juga perlu diperhitungkan luas embung yang optimal jika di kelola untuk pariwisata agar terlihat indah dan bisa menarik kedatangan pengunjung.

Semakin luas embung sepertinya akan semakin baik. Namun tentu saja membutuhkan modal yang lumayan besar.

3. Desain Embung.

Untuk desain tentu saja hal yang sangat penting. Karena akan dimanfaatkan juga sebagai obyek wisata, otomatis harus di atur dan di rancang sedemikian rupa agar pengembangan embung menjadi tempat wisata tidak mubazir biaya akibat pembangunan dan renovasi ulang.

Demikian gambaran singkat bagaimana menjadikan embung desa menjadi peluang usaha baru bagi Bumdes.

Namun begitu masih banyak factor lain yang diperlukan dan perlu di bicarakan lebih serius antara pengelola Bumdes dan TPK pembangunan desa.

Seperti pendanaan misalnya. Karena pada dasarnya alokasi untuk pembanguna desa dan penyertaan modal Bumdesa biasanya berada pada bidang yang terpisah.

Mudah-mudahan sebagai inspirasi singkat artikel ini bisa memotivasi dan membantu rekan-rekan pengelola Bumdes atau pun Pemerintah Desa.

Mungkin anda juga tertarik untuk membaca artikel lain tentang Bumdes dengan judul Berbagai Jenis Usaha Bumdes Yang Bisa Dijadikan Peluang. (Ev0)

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Top