Posisi Anda
Home > Bisnis > Ide Budidaya Jamur Tiram Di Desa Sebagai Alternatif Jenis Usaha Bumdes

Ide Budidaya Jamur Tiram Di Desa Sebagai Alternatif Jenis Usaha Bumdes

budidaya jamur tiram

Bisnis Desa – Budidaya Jamur Tiram bisa menjadi salah satu alternatif bagi pengurus Badan Usaha Milik Desa untuk dijadikan sebagai jenis unit usaha Bumdesa.

Sebenarnya banyak sekali peluang usaha yang bisa dijalankan Bumdes maupun masyarakat desa. Seperti Andalan Unit Usaha Bumdes Terbaik Di Pulau Jawa ini.

Sekarang ini, makanan yang berasal dari olahan jamur tiram sedang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan.

Mau muda atau tua, dari kalangan ekonomi menengah hingga ke atas, senang sekali mengonsumsi beraneka ragam olahan jamur tiram.

Lalu, hal itu membuat berbagai restoran maupun kedai rumahan, butuh banyak suplai jamur tiram guna memenuhi kebutuhan yang diminta oleh konsumen.

Oleh karena itu, melakukan budidaya jamur tiram di desa bisa menjadi pilihan yang tepat bagi masyarakat desa maupun pengurus Bumdes sebagai unit usaha.

Alasan ini sangat masuk akal, karena kondisi kelembapan udara di desa dan bahan-bahan pendukung untuk membuat budidaya jamur tiram ini terbilang cukup mudah di temukan di daerah perdesaan.

Budidaya jamur tiram sebenarnya tak terlalu sulit juga tanpa perlu modal besar. Maka, hal tersebut bisa dilakukan supaya kemudian menjadi lahan pekerjaan bagi masyarakat desa.

Dengan begitu, kehidupan perekonomian menjadi lebih baik dan membawa kemajuan bagi daerah itu sendiri.

Mau tau bagaimana caranya ? Nah berikut ini langkah-langkah melakukan budidaya jamur tiram di desa untuk menjadi alternatif unit usaha.

1. Siapkan modal

Modal adalah hal mendasar yang harus disiapkan dalam segala jenis usaha, termasuk berbisnis budidaya jamur tiram.

– Modal pertama kali yaitu memiliki lebih dahulu lahan yang akan dijadikan sebagai tempat budidaya jamur.

Jika tak memungkinkan menyewa maupun membeli suatu tempat, maka Anda bisa memakai sedikit lahan di rumah guna dijadikan tempat budidaya jamur tiram.

Lahan yang dibutuhkan tidak banyak, yaitu panjangnya sekitar 2-3 meter dengan lebarnya sebesar 4-5 meter.

Baca Juga :   Inilah 5 Tips Memajukan Bumdes Bagi Pengurus Dan Masyarakat Desa

– Modal kedua tentu saja uang untuk melakukan investasi. Setidaknya Anda butuh menyiapkan modal sebesar 3,5 juta rupiah.

Uang tersebut diperlukan untuk menyiapkan tempat budidaya lebih lanjut serta membeli bibit tanaman maupun kebutuhan budidaya jamur tiram lainnya.

2. Buatlah Kumbung alias Rumah Jamur

Sejalan dengan lahan sebagai modal pertama yang diperlukan, maka selanjutnya memanfaatkan lahan yang ada guna membangun Kumbung alias “Rumah Jamur”.

Kumbung merupakan sebuah bangunan dimana rak-rak jamur diletakkan disana.

Sebenarnya kumbung hanya berupa bangunan sederhana. Paling penting bangunan tersebut dapat disesuaikan temperatur dan kelembapan udara supaya jamur dapat tumbuh dengan baik sebagaimana mestinya.

Pada umumnya, kumbung dibangun dengan menggunakan berbagai bahan kayu, seperti :
– Bambu,
– Papan tripleks, maupun
– Jenis kayu lainnya.

Jamur apapun, termasuk jenis tiram bisa tumbuh dengan baik hanya pada temperatur yang sesuai. Jadi, sesuaikan susunan kayu dalam membangun kumbung.

Jangan lupa juga sesuaikan atap yang tepat. Pilihan bahan guna membuat atap kumbung yaitu genteng maupun sirap.

Asbes atau seng tak boleh dipilih untuk atap kumbung karena kedua bahan tersebut merupakan konduktor yang baik sehingga membuat panas matahari terserap dengan baik.

Jadinya, seng maupun asbes tidak bisa membuat penyesuaian temperatur kumbung untuk budidaya jamur tiram.

Selain atap dan dinding kumbung, perhatikan juga lantai bangunan. Sebaiknya kumbung dibangun pada lahan tanpa alas, alias tak perlu diplester atau disemen.

Biarkam saja kumbung berdiri di atas tanah supaya penyiraman air pada jamur tiram kemudian bisa diserap dengan baik.

3. Buatlah rak bertingkat

Selepas bangunan kumbung telah siap, buat juga rak tingkat untuk diletakkan di dalam kumbung.

Rak yang perlu disiapkan harus disesuaikan dengan kebutuhan dalam budidaya jamur tiram.

Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat rak bertingkat tersebut :

  • Ukuran rak.
    Rak sebaiknya dengan lebar dan tinggi sekitar 40 cm. Rak ini diharapkan dapat memuat 70-80 baglog.
  • Tingkatan rak
    Rak dibuat dengan tingkatan sebanyak 2-4 tingkat. Lalu, jarak antar tingkat rak sebaiknya sebesar 1 meter.
  • Bersihkan rak dan berikan pestisida
    Sebelum mengisi rak dengan baglog, jangan lupa pastikan rak bertingkat telah bersih.
Baca Juga :   Usaha Sampingan Untuk Mahasiswa dengan Modal Minim, Bahkan Tanpa Modal

Selain itu, jangan lupa juga memberi pestisida pada rak. Hal ini bertujuan supaya tidak ada mikroorganisme maupun tanaman lain yang ikut tumbeuh dan berkembang di dalam kumbung.

Apalagi suhu dan kelembapan dalam kumbung juga berpotensi sebagai tempat bagi organisme lain untuk tumbuh atau bahkan menyerang jamur tiram sehingga kurang mendapat kecukupan nutrisi.

4. Membeli baglog jamur

Baglog merupakan media tanam jamur tiram. Baglog memiliki bentuk silinder dengan pelapis berupa plastik khusus.

Di dalam baglog, kemudian diletakkan bibit jamir tiram yang telah dicampur dengan serbuk gergaji kayu.

Sebagai seorang pemula budidaya jamur tiram, Anda belum mahir dalam membuat baglog sendirian.

Perlu keterampilan khusus yang bisa saja sebenarnya Anda pelajari secara otodidak.

Seiring berjalannya proses pembelajaran, maka sebaiknya Anda membeli lebih dulu baglog yang telah siap pakai supaya bisa sesegera mungkin memulai usaha budidaya jamur tiram.

Untuk membeli baglog, Anda perlu mengeluarkan kocek sebesar Rp1.800 – Rp 2.500 per buah.

Baglog yang dibeli tak berarti siap digunakan begitu saja, melainkan harus menjalani proses sterilisasi lebih dulu.

Tujuannya sama seperti pembersihan dan pemberian pestisida pada rak bertingkat yaitu mencegah organisme lain tumbuh dan menyerang jamur tiram yang kelak akan ditanam.

Sterilisasi bisa dilakukan dengan menggunakan autoclave maupun alat berbasis teknik konvensional.

Cara konvensial iti sifatnya manual yakni dengam menggunakan drum besar yang berkapasitas 50 baglog.

Kemudian, drum berisi baglog dipanaskan selama lebih kurang delapan jam.

Susunan baglog di dalam rak bertingkat pun ada cara tersendiri, yakni secara horizontal maupun vertikal.

Penyusunan baglog secara horizontal butuh menghadapkan lubang ke samping dan jika membuat penyiraman air berlebihan pun tetap aman pada budidaya jamur tiram ini.

Baca Juga :   Desa Ini Miliki Bumdes Terbaik Di Bengkalis, Ternyata Bidang Usahanya Sangat Sederhana

Sementara, penyusunan baglog secara vertikal haruslah menghadapkan lubang ke atas dan tak menyita banyak space atau ruangan penempatan baglog.

Hal-hal lain yang perlu Anda perhatikan tatkala akan membeli baglog antara lain :

  • Ukuran baglog memiliki panjang sebesar 30 cm dengan diameter sebesar 12 cm.
  • Bahan serbuk gergaji kayu yang digunakam dalam baglog berasal dari kayu padat, seperti kayu sengon, kayu mahoni, kayu kampung dan kayu kembang.
  • Di dalam baglog terdapat bibit jamur tiram berupa miselium yang mana memiliki konsentrasi sebesar 10-12% dari seluruh komponen baglog.

5. Perawatan jamur tiram

Usai melakukan segala langkah budidaya jamur tiram sesuai pembahasan pada poin sebelumnya, maka langkah selanjutnya adalah menyusun baglog sekaligus melakukan perawatan jamur tiram.

Bentuk perawatan jamur tiram meliputi :

  • Penyiraman dengan menggunakan spray sebanyak 2-3 kali sehari.
  • Pencegahan adanya berbagai jenis hama, seperti kepik dan ulat.

Caranya bisa dengan rutin membersihkan kumbung dan pememberian pestisida maupun formalin di dalam maupun area sekitar kumbung.

6. Pemanenan jamur tiram

Sudah melakukan budidaya jamur tiram, maka waktunya memanen hasil.

Tak perlu habiskan waktu lama guna memanen jamir tiram. Cukup lakulan perawatan sesuai aturan selama 2 minggu, maka jamur tiram siap untuk dipanen dan kemudian diolah sebagai berbagai varian makanan.

Setiap kilogram baglog berpotensi untuk menghasilkan panen sebanyak 5-8 kali dengan berat jamur yang didapat sebanyak 400-800 gram setiap kali panen.

Demikianlah kira-kira langkah melakukan budidaya jamur tiram di desa yang cocok dijadikan pilihan bisnis baik bagi masyarakat juga bagi Badan Usaha Milik Desa.

Jika anda tinggal di desa yang wilayahnya memiliki banyak lahan gambut, mungkin Teknik Budidaya Tanaman Kenaf Di Lahan Gambut ini juga bisa menjadi pilihan lainnya. (Ev0)

One thought on “Ide Budidaya Jamur Tiram Di Desa Sebagai Alternatif Jenis Usaha Bumdes

  1. Only wanna remark that you have a very nice web site,
    I lime the design it actually stands out.

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Top