Posisi Anda
Home > Nasional > Operator sumbang program internet masuk desa Rp 1,4 triliun

Operator sumbang program internet masuk desa Rp 1,4 triliun

internet-pedekikProgram pembangunan infrastruktur telepon dan internet di pelosok Tanah Air (Universal Service Obligation /USO) tahun lalu meraup dana besar. Kementerian Telekomunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mencatat Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari program internet ke pedesaan itu akhir tahun lalu mencapai Rp 1,4 triliun.

Juru Bicara Kemenkominfo Gatot S Dewa Broto menyatakan potensi pemanfaatan internet di pedesaan tidak kalah dari area-area yang lebih padat seperti kota-kota besar Jawa. Karena itu program USO harus dikembangkan agar operator seluler dan internet tidak hanya fokus membangun infrastruktur di daerah yang dianggap laik secara komersial.

Pasalnya, masih ada ada seribuan lebih desa di Indonesia belum terhubung sama sekali dengan piranti telekomunikasi.

“Sampai akhir 2008 masih ada 32.000 desa masih belum terjamah telepon seluler maupun Internet. Kita harapkan 2013 tuntas semua, karena sekarang sekitar 31.000 desa sudah kita beri akses telepon melalui skema USO,” ujarnya di Jakarta Pusat, Jumat (8/3).

Baca Juga :   Penetapan Awal Ramadhan 1438 H Sudah dilakukan Muhammadiyah

USO yang berjalan sejak lima tahun lalu adalah program pembangunan infrastruktur telepon di kawasan tertinggal. Program ini meliputi desa berdering, yaitu pemberian telepon di setiap kelurahan, hingga pembangunan internet tingkat kecamatan.

Selain itu, dana yang dihimpun dari program USO digunakan merintis pembangunan National Internet Exchange. Selama ini, akses internet di luar Jawa lebih mahal lantaran koneksi harus disambungkan dulu ke Jakarta.

“Dengan NIE, daerah tidak perlu konek ke Jakarta, biaya Internet akan lebih murah di daerah,” kata Gatot.

Muasal dana USO merupakan dari skema PNBP yang diberikan pada Kemenkominfo. Sistemnya menggandeng operator agar mereka turut membiayai pembangunan fasilitas teknologi informasi Tanah Air. Sebagai imbal balik, operator telekomunikasi berhak mengoperasikan layanan telepon dan internet di daerah tertentu setelah memenangi lelang.

Baca Juga :   Charta Politika, Survey Perangkat Desa dan PNS Prabowo Unggul Di Pilpres

“Tentang PNBP yang harus disetorkan operator, mulai dari Telkom sampai internet service provider wajib menyetorkan 1,25 dari pendapatan kotor untuk program USO ini,” ungkapnya.

Gatot mengaku belum mengetahui berapa pengucuran dana hasil USO secara riil ke masyarakat sampai awal tahun ini. Dia mengatakan dana yang terkumpul dari operator ke depan akan digunakan buat pembangunan fiber optic di Indonesia Timur.

“Nah dari USO ini, sedikit demi sedikit, nanti akan digunakan membiaya Palapa Ring Project untuk membangun fiber optic di Ternate, Jayapura, dan lain-lain,” tegasnya.

Hanya saja, program USO masih diragukan efektivitasnya. Gatot menyoroti ada beberapa Pemda, misalnya di Gorontalo yang menolak kehadiran internet di kecamatan.

Baca Juga :   Beasiswa Kuliah S2 Gratis program Bantuan dana pendidikan di Jepang

Karena itu, Kemenkominfo menggelar pertemuan nasional di Makassar dua bulan lagi, dengan tajuk USO Expo. Acara yang telah digelar untuk kali ketiga ini akan mengumpulkan pemerintah daerah, operator, dan masyarakat dalam mengevaluasi program Internet masuk desa ini.

“Konteks utama ICT kan mendorong produktivitas, fungsi Expo ini adalah membahas apakah sarana Internet dan telepon ini mendorong akses informasi dan meningkatkan produktivitas masyarakat,” paparnya.

Sumber : www.merdeka.com

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Top