Potensi Teknologi Kincir Angin Di Daerah Perdesaan Indonesia Teknologi by admin - 13/05/20180 Info Tekno – Teknologi Kincir Angin dari Belanda juga memiliki potensi yang bagus untuk di terapkan di wilayah perdesaan Indonesia. Sejarah mencatat bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) bisa mendapat kedaulatan dan kemerdekaan yang hakiki selepas perjuangan pemuda bangsa terdahulu hingga tetes darah, keringat, serta air mata yang terakhir. Jauh sebelumnya tak dipungkiri negeri ini memang berada di bawah penjajahan berbagai bangsa lain. Terutama negeri kincir angin alias Belanda yang menguasai daratan maupun penduduk Indonesia untuk 350 tahun lamanya. Itu berarti negeri Belanda menjajah Indonesia selama 3,5 abad. Waktu yang luar biasa lama, bukan ? Sangat disayangkan jika “kehadiran” para koloni Belanda cuma memberi keuntungan dan kekayaan pada mereka semata. Sementara itu, kita berbahasa Belanda secara fasih pun tak mampu. Paling hanya segelintir mereka yang mampu berkomunikasi dalam bahasa Belanda. Jauh berbeda dengan negara tetangga mislanya yang dahulu juga dijajah oleh bangsa asing, yakni penerintahan Inggris. Negara mereka memiliki segala aspek kehidupan yang teratur atau bahkan pada bidang tertentu, merka telah nelangkah jauh di depan kita. Belum lagi bahasa Inggris menjadi salah satu bahasa sehari-hari yang mana kelancaran mereka berkomunikasi dengan bahasa Inggris layaknya bahasa ibu pada negara mereka. Apakah rela kita hanya berdiam diri tuk nikmati ketertinggalan ? Sudah pasti jawabannya tidak. Kita harus selalu bersemangat untuk mekangkah dan mengejar ketertinggalan. Karena kita sempat dijajah oleh koloni dari negeri kincir angin, maka tak ada salahnya kita mengadopsi hal-hal baik dari sana. Baca Juga : Pengetahuan Dasar Iklan Google Adsense Lengkap Untuk PemulaSalah satu hal yang terkenal dari negeri Belanda adalah potensi tenaga listrik yang berasal dari teknologi kincir angin. Pada mulanya, pemanfaatan kincir angin dilakukan sejak abad ke-13 di negeri asalnya, yakni belanda. Awal penggunaan potensi kincir angin pun sebenarnya untuk menyelesaikan problema banjir yang tiada berkesudahan. Banjir memang sangat rentan terjadi di negeri Belanda karena memang mayoritas wilayah daratannya lebih rendah dari permukaan laut. Kemudian, orang-orang Belanda terus menggali pengetahuan dan mengasah keterampilan mereka sesuai dengan perkembangan Teknologi terkini. Akhirnya, pada tahun 1973, turbin angin alias teknologi kincir angin modern digalakkan untuk mendapat manfaat sebagai alat pembangkit energi listrik. Seiring dengan berjalannya waktu, diiringi perkembangan kelimuan serta kemajuan teknologi tiada henti, pemberdayaan potensi kincir angin sebagai pembangkit listrik tidak hanya diterapkan di daratan, namun juga dilakukan di laut, khususnya di berbagai daerah lepas pantai. Sebenarnya pun manfaat yang bisa didapatkan dari potensi kincir angin bukan sekedar tenaga listrik ramah lingkungan, namun juga ada beberapa hal baik lainnya. Adapun manfaat lain dari teknologi kincir angin di antaranya sebagai berikut : 1. Menjadi pilihan alternatif dalam pemanfaatan bahan bakar minyak yang bersumber dari fossil, 2. Membantu saluran irigasi untuk mengalirkan air dari satu tempat ke tempat lainnya, 3. Membantu pemotongan kayu dengan sifatnya yang ekonomis, ramah lingkungan, serta tanpa polusi suara, 4. Mengeringkan hasil panen sebelum diolah lebih lanjut, 5. Menggiling padi supaya lebih efisien dan efektif, 6. Memperindah desa karena bisa menjadi ornament atau hiasan lingkungan, 7. Menjadi tempat pariwisata unik dan cantik dengan sensasi serasa berada di Eropa, dan 8. Memberikan peluang burung untuk bersarang alias tempat tinggal. Baca Juga : Inilah Teknologi Rumah Tahan Gempa Dengan Konsep Cukup SederhanaAda sumber tenaga listrik sekaligus delapan manfaat lain dari potensi kincir angin yang bisa diraih. Itu berarti 9 manfaat tersebut membuat alasan kita semakin kuat untuk memberdayakan potensi kincir angin di desa-desa di seluruh Indonesia. Sampai saat ini, teknologi kincir angin yang cukup potensial memang belum marak digalakkan di Indonesia. Meskipun begitu, kita harus menyelipkan rasa bangga pada bangsa ini karena kita telah berhasil mengolah potensi kincir angin menjadi sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB). Maksudnya adalah dengan tenaga angin yang dibantukan sebuah kincir, alhasil listrik bisa dihasilkan dan dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia. Baru saja tahun 2017 yang lalu, PLTB pertama di Indonesia berhasil di bangun, yakni berada di kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap)–sebuah daerah pelosok nan jauh yang terletak di Provinsi Sulawesi Selatan. PLTB ini mengolah potensi yang berasal dari 30 unit kincir angin. Hasil yang didapatkan adalah potensi tenaga listrik sebesar 75 Mega Watt (MW). Kemudian, listrik akan dialirkan secara merata ke hampir 80 ribu rumah tangga yang berada di sekitar sana. Prestasi luar biasa yang sangat membanggakan, bukan ? Baca Juga : 3 Template Website Desa Keren Dan Responsive Yang Perlu Anda CobaKebanggan itu juga menyelimuti sosok Presiden Joko widodo yang mana beliau sempat menyatakan bentuk apresiasinya dengan mempopulerkan kincir angin di PLTB Sidrap pada laman media sosialnya. Pemerintahan di bawah kepimpinan Pak Jokowi juga merasa bangga, namun tak terlena dan larut dalam euforia. Ke depannya, pemerintah telah mencanagkan target bahwa porsi energi baru terbarukan layaknya pengolahan potensi kincir angin ini, akan mencapai 23 persen dari keseluruhan bauran energi nasional di Indonesia pada tahun 2025. Sidrap merupakan sebuah daerah yang harus ditempuh sejauh 170 km dari pusat kota Makassar dengan transportasi darat, dan memakan waktu selama 3 jam 30 menit. Apalagi daerah Anda yang bisa jadi terbilang tak sejauh itu dari perkotaan. Maka, masih ada kemungkinan besar untuk ikut melaksanakan pemberdayaan potensi kincir angin di desa Anda. Pemberdayaan potensi kincir angin bertujuan untuk mendukung program pemerintah terkait sumber energi yang telah disebutkan maupun juga merasakan 9 manfaat dari potensi kincir angin. Selain itu, pemberdayaan teknologi kincir angin yang sangat potensial sebaiknya semakin digalakkan dikarenakan sudah beragam isu problema lingkungan yang berkembang, terutama yang berkaitan dengan makin tipisnya energi yang ada di dasar bumi secara keseluruhan. Penerapan teknologi di daerah perdesaan memang harus terus dikembangkan sesuai kemajuan zaman. Oleh karena itu sebaiknya anda juga Mengenal Teknologi Baru Produksi Garam Dengan Ulir Filter Geomembran. (Ev0)