Posisi Anda
Home > Berita desa > Prioritas Program Kementerian Desa Ini Akan Membuka Lapangan Kerja

Prioritas Program Kementerian Desa Ini Akan Membuka Lapangan Kerja

Program Kementerian Desa

Info Desa – Menteri Eko Putro Sandjojo selaku Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal Dan Transmigrasi baru-baru ini menyampaikan empat poin program prioritas di kementerian yang di pimpinnya.

Hal itu ia sampaikan di depan mahasiswa Universitas Prof. Dr. Moestopo saat mengisi kuliah umum di kampus tersebut. Kuliah umum dengan tema Penguatan Peran Perguruan Tinggi dalam Pembangunan Daerah dan Masyarakat Desa tersebut juga di isi oleh Pakar Komunikasi Efendi Ghazali, serta Dirjen Otda Kemendagri Soni Sumarsono selaku narasumber.

Prioritas program Kementerian Desa itu dalam rangka mewujudkan nawacita ketiga dengan memanfaatkan dana desa yang diberikan pemerintah. Keseriusan Pemerintah dalam membangun Indonesia dari pinggiran tersebut dibuktikan dengan besarnya kucuran dana desa yang terus meningkat setiap tahun.

Bahkan pada tahun 2018 mendatang direncanakan Pemerintah Pusat akan memberikan anggaran sekitar 1,6 milyar rupiah per desa. Dua kali lipat dari dana desa tahun 2017 yang berjumlah sekitar Rp 60 triliun.

“Tahun 2016 dana desa terserap hingga 96%. Dan peningkatan pertumbuhan ekonomi di desa mencapai 12% dari dana itu,” ujar menteri desa seperti dilansir kemendesa.go.id, Juma’t (24/3/2017).

Lebih lanjut menteri desa PDTT menyampaikan bahwa tahun 2017 sasaran pembangunan dengan dana desa itu diperluas untuk bidang pemeberdayaan masyarakat desa.

Baca Juga :   Kepala Desa Pedekik Ke-2

Oleh karena itu untuk mempercepat pembangunan desa dengan mengutamakan empat prioritas program kementerian desa, Menteri desa Eko Putro mengajak keterlibatan perguruan tinggi didalamnya.

“Kita sangat mengharapkan partisipasi Perguruan Tinggi dalam proses pembangunan desa, Kementerian desa saat ini memiliki Forum Perguruan Tinggi untuk Desa (Pertides) serta 15.000 KKN Tematik untuk desa tertinggal. Sudah ada sekitar 79 perguruan tinggi yang teken MoU dengan Kemendesa,” jelasnya.

Menurut menteri Eko butuh pengkajian dan studi untuk menggali potensi unggulan di desa. Dengan permasalahan di pedesaan yang kompleks, peran civitas akademika tentu sangat diharapkan.

Adapun prioritas program kementerian desa yang diandalkan mampu meningkatkan pembangunan desa itu terdiri dari empat poin, yakni :

– Produk Unggulan Desa (Prudes)
– Pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)
– Pembuatan embung,
– Sarana olahraga desa

Dengan program prioritas tersebut perlu ada model bisnis yang jelas agar bisa diterapkan masyarakat desa. Sistem ekonomi dan manajemen usaha perdesaan harus terus di benahi. Menurut Eko Putro Perguruan Tinggi bisa berperan disitu.

Baca Juga :   Keterbukaan Informasi Publik Desa dalam Perspektif UU Nomor 14 Tahun 2008

Selain itu Perguruan Tinggi bisa membantu pembangunan di desa dengan mengembangkan potensi Sumber Daya Alam, penelitian dan penerapan teknologi tepat guna, bimbingan manajemen usaha dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Lebih jauh Menteri Desa PDTT menjelaskan, jumlah angkatan kerja yang berdomisili di desa mencapai 58 juta orang dari 125 juta angkatan kerja Indonesia. Hal ini tentunya merupakan potensi yang bisa di manfaatkan untuk membantu percepatan pembangunan di desa.

Sehingga kalau program prioritas Kemendesa bisa terwujud tentu bisa membuka lapangan kerja di desa-desa. Dengan pengembangan Bumdes dan peningkatan kualitas serta kuantitas produk unggulan desa, akan menyerap tenaga kerja yang lebih banyak. Dan pendapatan penduduk desa akan meningkat.

Ia menggambarkan, jika rata-rata penghasilan angkatan kerja Rp 2 juta saja per bulan, maka uang yang berputar di desa mencapai Rp 116,8 juta triliun. Dalam setahun bisa sampai 1,4 ribu triliun lebih. Ini jelas akan meningkatkan perekonomian Indonesia secara keselurahan.

“Saya harap kalian punya cita-cita menjadi pengusaha yang basisnya di desa. Misalnya dengan pengembangan BUMdes,” ajak menteri kepada mahasiswa Prof. Dr. Moestopo.

Bumdes merupakan Badan Usaha Milik Desa yang bisa menjadi wadah wirausahawan desa. Produk unggulan desa bisa di kelola lewat Bumdes sehingga menghasilkan pendapatan yang bisa digunakan untuk membangun sarana dan prasaran pedesaan. Termasuk juga sararana olahraga bagi pemuda.

Baca Juga :   Inilah 5 Tips Memajukan Bumdes Bagi Pengurus Dan Masyarakat Desa

Sementara Dirjen Otda Kemendagri menyampaikan perlu adanya konektivitas Tri Dharma Perguruan Tinggi untuk di implementasikan dalam pembangunan Indonesia.

“Harus ada koordinasi antara Perguruan Tinggi dengan Bappeda (Badan Pembangunan Daerah) dari sisi penelitian dan pendampingan,” katanya.

Sebagai masyarakat desa tentu sangat mengharapkan prioritas program kementerian desa ini benar-benar dapat berjalan dengan lancar dan segera terwujud. Sehingga bisa menekan tingkat urbanisasi penduduk desa dan mensejahterakan rakyat.

Apalagi jika Tahun 2018 Jumlah Dana Desa Direncanakan 1,6 Milyar per Desa benar-benar di realisasikan oleh Pemerintah. (pdk)

 

Sumber : http://kemendesa.go.id/view/detil/2041/mendes-pdtt-ajak-mahasiswa-jadi-pengusaha-berbasis-desa

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Top