Seperti Apa Konsep Desa Internasional Di Indonesia ? Nasional by admin - 22/02/20180 Nasional – Konsep Desa Internasional mungkin belum populer gaungnya di tanah air. Seperti apa sebenarnya konsep desa Internasional ini? Mungkin kah bisa diwujudkan di Indonesia? Pertanyaan ini secara tidak langsung menantang kita untuk bisa menggali gagasan bagaimana konsep desa Internasional mampu terwujud. Mungkin ini akan menjadi trend baru di Indonesia jika hal itu benar-benar bisa di wujudkan. Akan tetapi ini bukanlah hal yang mudah tentunya. Terutama bagi warga desa itu sendiri. Oleh karena itu bagi para penggiat desa dan pemerhati desa serta pejabat pemangku kepentingan, ide ini tentu saja hal yang sangat menarik. Adalah Wakil Bupati Karanga Anyar, Bapak Rohadi melontarkan sebuah konsep Desa Internasional sabagimana di lansir Solopos.com edisi 9/2/2018. Hal ini menjadi misi tersendiri bagi Rohadi yang akan mencalonkan diri sebagai Bupati pada musim Pilkada tahun ini. Mungkin yang dimaksud Desa Internasional adalah desa yang modern serta maju. Namun Kalau sudah bergaya modern sepertinya tidak cocok lagi kalau di sebut desa. Jadi masih mengundang banyak pertanyaan bagaimana itu konsep desa Internasional. Wakil Bupati Karang Anyar di Solo ini bisa jadi orang pertama yang punya gagasan itu. Karena beliau mempunyai cita-cita ingin mewujudkan desa yang memiliki konsep kelas Internasonal di daerahnya. Beliau akan mewujudkan desa-desa yang ada di kabupatennya memiliki nuansa Internasional. Baca Juga : Kategori Desa Wisata Terbaik di Indonesia Dan IntersasionalSeandainya beliau nanti mampu mewujudkan cita-citanya itu, bisa jadi akan menjadi trend baru di tanahair sebagai modal atau senjata para calon pemimpin daerah. Hanya saja yang jadi pertanyaan adalah seperti apa sebenarnya konsep desa Internasinal tersebut? Menurut Rohadi Desa bernuansa Internasional itu contohnya dalam penataan desa dan pembangunan desa yang mengggunakan standard internasional. Misalnya untuk wilayah pertanian seperti sawah harus di tata yang baik, rapi dan modern. Tidak boleh bercampur dengan bangunan atau lokasi lainnya. Kalau menurut penulis pribadi hal ini sebenarnya sangat mungkin untuk di implementasikan di Nusantara ini. Dengan banyaknya jumlah desa yang ada di tanah air hal ini akan memicu persaingan yang ketat dalam membangun desa. Kalau boleh digambarkan, kemungkinan dari konsep Desa Internasional ini ada beberapa hal yang perlu di tata dan diatur di daerah perdesaan. Antara lain dari sistem pemerintahan desa, Tata kelola pembangunan desa, penempatan dan lokasi wilayah pertanian desa, serta pemberdayaan masyarakat desa. Dari sistem pemerintahan kita ambil contoh dalam hal pelayanan masyarakat yang memanfaatkan teknologi informasi. Sistem surat-menyurat yang ber basis aplikasi, atau juga sistem penganggaran yang semakin maju dan terbuka untuk umum. Baca Juga : Memahami Maksud Kategori Desa Berkembang, Maju, Mandiri Dan TertinggalKhusus masalah sistem penganggaran misalnya, sebagaimana kita ketahui Negara luar itu merupakaan Negara yang bersih dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Jadi bila hal tersebut bisa di wujudkan di desa, maka akan muncul rasa persatuan dan kesatuan antara masyarakat desa yang semakin erat dan akrab. Tanpa ada rasa saling curiga, rasa iri-mengiri serta rasa untuk saling menguasai. Kemudian dari aspek tata kelola pembangunan desa. Kita bisa gambarkan alangkah indahnya jika desa itu pembangunan tata ruangnya teratur, rapi dan bersih. Kita anggap untuk wilayah perumahan atau pemukiman di tempatkan di beberapa titik lokasi saja. Kemudian untuk wilayah perkebunan dan pertanian juga demikian. Untuk pasar atau tempat olehraga serta lembaga pendidikan dikumpulkan menjadi satu blok saja misalnya. Jika kondisi seperti ini bisa di terapkan dengan tanpa harus merubah suasana alami di desa, maka kemungkinan seperti itulah konsep Desa Internasional yang di maksud. Selain penataan pembangunan juga yang harus diperhatikan adalah masalah budaya hidup bersih di lingkungan desa. Untuk mewujudkan desa bernuansa Internasional seperti ini tentu butuh kerjasama yang baik dan kerja keras. Dan akan lebih mudah lagi jika hal tersebut sangat di dukung oleh Pemerintah Daerah terutama dari sisi pendanaan. Baca Juga : Warga Pedekik Bengkalis Jadi Peserta MTQ Nasional Ke-25 2014 BatamKarena hal ini tentu akan membutuhkan waktu yang cukup banyak dan dana yang cukup besar untuk konsep desa bernuansa Internasional bisa terwujud. Jika hal ini benar-benar bukan sebuah mimpi maka bukan tidak mungkin Negara kita justeru akan menjadi desa percontohan secara Internasional bagi Negara lain. Bukan malah sebaliknya yang saat ini kita malah lebih banyak mengadopsi sistem dan berusaha mencontoh desa di luar negeri untuk di terapkan di desa-desa di Indonesia. Apalagi sekarang Pemerintah pusat sudah banyak membantu dalam hal penyaluran dana ke desa-desa. Bahkan sistem penyalurannya pun semakin lama semakin baik dan cepat. Hanya saja kalau cuma mengandalkan sumber dana tersebut rasanya masih jauh dari harapan untuk mewujudkan desa dengan nuansa Internasional secara cepat. Mudah-mudahan ke depan besaran dana desa terus bertambah dan desa sendiri mampu mengangkat PAD nya sehingga bisa di jadikan modal untuk membangun Desa Internasional. Apalagi sekarang untuk Alokasi Modal Bumdes Dapat Perhatian Khusus Dari Dana Desa. Semoga…????