Site icon Top Info

Social Distancing Tapi Tetap Lebaran di Masa Pandemi? Begini Caranya

social distancing

Social Distancing dimasa lebaran pastinya tetap berjalan sesuai aturan yang berlaku. Namun Jangan sampai Silaturrahmi saat lebaran jadi terputus.

Menghadapi wabah COVID-19 Selagi dalam masa melaksanakan ibadah di bulan suci Ramadhan bukanlah hal yang mudah.

Banyak keterbatasan di ibadah puasa tahun ini. Banyak anjuran untuk menjalankan sholat tarawih di rumah saja. Jalanan pun sepi penjual takjil, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya.

Di hari-hari terakhir puasa di bulan suci Ramadhan ini, penting untuk mengetahui hal-hal yang perlu kita persiapkan saat menyambut lebaran. Hal-hal ini sebaiknya kita persiapkan sejak hari ini.

Nah, hal-hal apa yang harus Anda persiapkan saat lebaran di masa pandemi COVID-19 dan tetap Social Distancing?

Jaga Jarak Saat Lebaran

Seperti yang kita semua rasakan, ketika suasana puasa yang terasa berbeda, keadaan lebaran tahun ini juga pasti berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Kita tidak bisa lagi mudik atau pulang kampung, seperti tradisi di Indonesia saat lebaran setiap tahunnya.

Tidak ada lagi kegiatan anjangsana atau mengunjungi rumah keluarga atau kerabat untuk bermaaf-maafan, karena adanya wabah COVID-19.

Ya, saya paham benar Anda sangat ingin merangkul keluarga yang sudah lama tidak bertemu. Ya, saya paham Anda ingin benar-benar merangkai banyak cerita dengan berkunjung ke rumah-rumah keluarga Anda, tetapi ini semua demi kebaikan bersama.

. Physical distancing atau jaga jarak dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang sudah diberlakukan oleh pemerintah saat ini perlu untuk dijalankan. Semua ini diberlakukan dan diatur oleh undang-undang, semata-mata untuk membatasi penyebaran penyakit COVID-19.

Kesadaran kita untuk tetap melakukan social distancing saat lebaran juga penting untuk mencegah penularan penyakit COVID-19.

Dengan menghindari bersalaman dengan orang lain untuk sementara waktu ini, menolak dengan sopan saat ada yang mengajak bersalaman, kita sudah turut berperan serta mengurangi penyebaran COVID-19.

Jangan lupa untuk selalu menjaga jarak dengan orang sekitar, kurang lebih 1 meter. Penularan COVID-19 via droplet dan airborne sangat mudah terjadi apabila satu dengan yang lain berdekatan, dan ada yang sudah membawa virus COVID-19 di dalam dirinya, pada orang tanpa gejala, misalnya.

Jangan sungkan untuk mengingatkan orang di sekitarmu untuk menggunakan masker dan selalu mencuci tangan. Dengan selalu menggunakan masker, kita akan terhindar dari droplet saat orang lain berbicara, batuk, atau bersin, dan mencegah droplet kita untuk keluar mengenai orang lain pula. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir juga mencegah penularan virus melalui sentuhan tangan kita.

Semua jarak yang kita tempatkan di lebaran kali ini, semoga tidak memberikan jarak di hati. Jaga jarak selama wabah COVID-19 ini semua hanya demi kebaikan bersama di masa-masa wabah COVID-19 ini.

Teknologi dan Lebaran di Masa COVID-19

Teknologi dapat menjadi sebuah solusi di masa wabah COVID-19 ini. Dengan memanfaatkan fitur-fitur telepon jarak jauh, video call, chatting, dan fitur-fitur lain melalui smartphone dan computer, juga dapat digunakan untuk menyambung silaturahmi pada masa lebaran.

Ini adalah kesempatan untuk menyambung kembali komunikasi bagi Anda yang sudah lama tidak berjumpa dengan keluarga yang sudah lama tak berjumpa. Anda bisa menghubungi mereka dengan teknologi yang sudah tersedia saat ini dan berbincang dengan mereka, tanpa khawatir dengan biaya yang terlalu besar dikeluarkan.

Teknologi di masa lebaran tahun ini juga dapat dimanfaatkan untuk membagikan THR pada orang-orang terdekat. Dengan fitur e-money, kita dapat dengan mudah mengirimkan uang dengan jumlah nominal yang kecil sekalipun.

Tradisi lebaran juga tetap dapat dirayakan bersama, hanya saja dengan cara yang sedikit berbeda, yaitu dengan memanfaatkan teknologi yang selama ini sudah sangat dekat dengan kita. Tidak ada salahnya pada lebaran kali ini, kita berusaha lebih mendekatkan diri dengan keluarga inti.

Hindari Makan yang Berlebihan

Hindari makan yang berlebihan saat lebaran nanti. Berpuasa selama sebulan penuh bukanlah alasan untuk memuaskan nafsu dengan memakan semua yang tersedia.

Makan yang berlebihan dalam waktu yang singkat dapat berbahaya bagi sistem pencernaan.

Selama sebulan penuh, perut kita ‘dilatih’ untuk menahan lapar selama sebulan, dengan pola makan yang mengikuti jam sahur-buka setiap harinya. Jika saat lebaran, kita jadi makan sepuasnya, tanpa mengontrol porsi makanan, maka banyak masalah kesehatan saluran cerna yang akan kita hadapi.

Makan yang berlebihan dapat membuat perut terasa kembung dan begah. Hal ini terjadi karena makan yang berlebihan di waktu lebaran membuat dinding lambung kita terisi makanan yang sangat banyak di satu waktu, sehingga teregang sangat cepat. Hal ini dapat menyebabkan nyeri di ulu hati, rasa sesak, dan sensasi ingin muntah.

Selain itu, makan yang berlebihan di waktu lebaran juga mengganggu gerak peristaltik usus, yang dapat menyebabkan sembelit, atau bahkan diare.

Hal ini karena gerak peristaltik di usus kita bergantung dengan porsi makanan kita saat itu, sehingga jika diberi terlalu banyak, maka peristaltik usus tidak bekerja seperti semestinya.

Jadi, ingat ya, lebaran di masa COVID-19 ini bukan ajang untuk ‘balas dendam’ untuk makan yang berlebihan setelah masa berpuasa sebulan penuh. Coba baca Tips Mengatasi Gaya Hidup Boros Ketika Lebaran, Nomor 2 Paling Penting.

Nah, itu tadi hal-hal yang harus Anda persiapkan saat lebaran di masa COVID-19. Semoga pandemi COVID-19 bukan penghalang untuk kita kembali menjadi fitri di masa lebaran ini.

Exit mobile version