Bengkalis – Dua unit kapal bantuan hibah Pemda Bengkalis ludes dibakar massa. Diduga berawal dari konflik antar nelayan di dua desa Kecamatan Bantan Bengkalis. Yakni Desa Muntai dan Pambang. Sebelumnya sekitar Desember 2016 lalu kapal nelayan Kabupaten Meranti juga menjadi korban pembakaran oleh nelayan dari Muntai.

Menurut informasi dari situs goriau.com, penyebab kapal bantuan pemda Bengkalis yang dibakar tersebut merupakan kapal yang beroperasi menggunakan jaring batu. Dan massa yang nekat melakukan aksinya tersebut adalah nelayan Muntai yang matapencahariannya juga mencari ikan dengan rawai. Jadi dugaan sementara karena terjadinya konflik areal tangkapan ikan antara nelayan dua desa tersebut.

Kronologisnya seperti yang dilansir goriau.com, ada sekelompok nelayan menuju ke Sungai Kembung Luar pada Kamis malam tanggal 9/3/2017, tempat dimana Kapal nelayan Pambang tersebut di parkir. Mereka langsung membakar kapal bantuan tersebut. Seolah-olah memang sudah direncanakan.

Sampai berita ini diturunkan, informasinya seorang pria yang diduga pelaku telah diamankan pihak kepolisian. Menurut Kapolres Bengkalis AKBP Hadi Wicaksono, pria tersebut kini sedang ditangani penyidik guna mendapatkan keterangan lebih lanjut penyebab kejadian itu.

“Satu orang sudah kita amankan,” kata Kapolres AKBP Hadi Wicaksono, Jumat (10/3/2017).

Beredar desas desus di masyarakat bahwa kapal jaring batu milik nelayan Pambang itu merupakan kapal bantuan Pemda Bengkalis. Pembakaran itu kuat dugaannya karena konflik masalah wilayah menjaring di laut. Dimana nelayan Muntai tidak setuju jika kapal jaring batu beroperasi di wilayah tangkapan mereka.

Persaingan pekerjaan ternyata bisa memicu perbuatan kriminalitas. Apalagi jika tidak punya pekerjaan. Bahkan beberapa hari lalu, Polsek Bengkalis Adakan Operasi Cipta Kondisi Pada Malam Hari. (pdk)