Desa Digital, Inikah Konsep Smart Village Pertama Di Indonesia? Berita desa by admin - 17/02/20190 Top Info Desa – Desa digital bisa jadi merupakan konsep Smart Village pertama yang ada di Indonesia. Tepatnya di Kabupaten Bone Bulango, Gorontalo. Dengan semakin gencarnya perhatian pemerintah terhadap pembangunan desa akhir-akhir ini, membuat pemikiran dan konsep pengembangan desa semakin inovatif. Salah satunya adalah inovasi yang prakarsai oleh Elnino Center dengan dukungan dari PT. Telkomsel Indonesia. Konsep ini sedang diupayakan penerapannya di beberapa desa di Kabupaten Bone. Salah satunya di Desa Lamahu, Bulango Selatan, Kabupaten Bone Bulango yang diresmikan penerapannya oleh Direktur Keuangan Telkomsel, Heri Supriadi dan dihadiri oleh pejabat dari Komisi I DPR RI M.H.Mohi, Gubernur Gorontalo Zudan Arif Fakrullah dan Bupati Bone Bilango Hamim Pou. Implementasi konsep smart village ini diwujudkan dengan membangun sistim informasi dan komunikasi yang dijuluki Smartpole yang terdiri dari fasilitas CCTV, lampu jalan otomatis dan WIFI. Baca Juga : 35 Desa Kumuh Disulap Jadi Tujuan Wisata Oleh PusatMenurut Kepala Desa Lamahu, Hasan, program desa digital Smartpole ini disponsori oleh PT. Telkomsel Indonesia, sementara ide aplikasi, software dan hardwarenya disediakan oleh Elnino Center. Penerapan sistem smartpole ini yaitu dengan menginstall aplikasi sebagai command center software yang dipusatkan di kantor desa. Fungsi sistem smartpole tersebut bisa dimanfaatkan masyarakat yang bergerak dibidang UKM untuk menjual produk secara online atau mencari sumber pengetahuan usaha. Para petani juga bisa mengupdate hal-hal yang berkaitan dengan pertanian seperti perkembangan harga pasar, pusat penjualan bibit yang murah dan lain-lain. Command Center yang terletak di kantor desa ini berfungsi sebagai alat operator pusat. Yang terdiri dari 6 buah monitor raksasa dan 2 buah monitor mini. Baca Juga : Alokasi Modal Bumdes Dapat Perhatian Khusus Dari Dana DesaSmartpole ini juga menyediakan aplikasi e-siskamling dan internet rakyat yang akan menjadi sumber pengetahuan masyarakat desa. Masyarakat akan diberikan akses login dengan menggunakan NIK nya masing-masing. Kedalam software yang dipasang di android. Saat ada ibu hamil yang akan melahirkan, cukup tekan tombol darurat dan sistem akan menyampaikan informasi kepada Kades, beserta lokasi GPS si pengirim sinyal. “Lewat aplikasi ini, masyarakat bisa menekan tombol darurat seperti saat ibu melahirkan ditengah malam, nanti alarm handphone milik Kepala Desa dan perangkat akan berbunyi. Dan layar di command center akan menunjukkan posisi GPS si pemanggil,” jelas Direktur Keuangan telkomsel Heri Supriadi. Menurut Bupati Bone Bolango, Hamim Pou, konsep smart village yang menerapkan smartpole ini akan menjadi pilot projects Desa Digital di wilayahnya. Target pertama sekitar 10 desa yang akan dianggarkan melalui APBD. Baca Juga : Cara Mencegah Korupsi Dana Desa, Warga yang Kritis harus dilibatkanKonsep desa digital seperti ini sebenarnya merupakan sebuah inovasi yang cukup bagus bagi pemerintahan desa dan masyarakatnya. Namun disisi lain tentu saja akan membutuhkan dana untuk perawatan dan pengoperasian sistem tersebut. Masalahnya apakah desa mampu menganggarkan setiap tahun untuk kebutuhan itu? Atau apakah Pemerintah Kabupaten mau memberikan bantuan setiap tahun kepada Desa Digital tersebut. Juga muncul pertanyaan lain sudah siapkah masyarakat menggunakan sistem smart village ini? Nah, untuk itu juga perlu di kenali Ciri Khas Masyarakat Desa Yang Harus Difahami Perangkat. (ev0)